PC/PMIIMOJOKERTO- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Mojokerto kembali menggelar kegiatan Pra PKL (Pelatihan Kader Lanjut) kedua sebagai bagian dari proses kaderisasi yang berorientasi pada penguatan intelektual dan kepedulian terhadap tata kelola pemerintahan daerah. Jum’at (19/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Sekretariat PMI Komisariat Majapahit ini mengusung tema “Kebijakan Otonomi Daerah dan Fiskal Daerah” yang disampaikan langsung oleh Drs. Nugroho Budhi Sulistya, M.Si. dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto.
Wakil Ketua I PC PMII Mojokerto, Muhammad Nur Fadillah, menjelaskan bahwa pelaksanaan Pra PKL ini dimaksudkan sebagai bentuk transisi kader PMII dari pemahaman terbatas pada ruang lingkup kampus menuju pada pemetaan dan analisis terhadap dinamika pemerintahan daerah secara lebih luas.
“Pra PKL kedua PC PMII Mojokerto ini kita selenggarakan dengan tema kebijakan otonomi daerah dan fiskal daerah oleh Drs. Nugroho Budhi Sulistya, M.Si. dari Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto. Ini menunjukkan bahwa PKL merupakan masa transisi kader secara analisis dan pembacaan kritis yang awalnya masih dalam lingkup kampus dan sekitarnya, maka akan kita ajak ke daerah secara umum dan khususnya di Mojokerto,” terang Fadil (20/6/2025).
Lebih lanjut, ia menyoroti tantangan utama dalam pembangunan kapasitas intelektual di bidang ilmu pemerintahan, khususnya di wilayah Mojokerto. Ia menyampaikan bahwa hingga saat ini, belum banyak kampus yang menyediakan laboratorium ilmu pemerintahan yang representatif.
“Kenapa kita mengambil tema tersebut, perlu kita akui bersama secara ilmu pemerintahan Mojokerto belum punya laboratorium yang besar di setiap kampus. Mayoritas kampus kita ada di Fakultas Tarbiyah, sedangkan tantangan kita ke depan mengenai tata kelola daerah dan perjuangan masyarakat secara luas,” tambahnya.
Dalam penutupnya, Muhammad Nur Fadillah berharap agar kader-kader PMII Mojokerto senantiasa menjaga semangat perjuangan dan terus berkontribusi secara aktif dalam proses pembangunan dan pengawasan jalannya pemerintahan daerah.
“Jika tidak ada forum yang memperkuat intelektual ilmu pemerintahan, maka kita ke depan tidak akan bisa berbuat banyak. Harapan ke depan, kader-kader tetap menjaga spirit dan ruh pergerakannya untuk ikut serta mengintervensi seluruh jalannya pemerintahan Mojokerto,” tegasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik awal lahirnya kader-kader PMII yang tidak hanya tangguh secara ideologis, tetapi juga mumpuni dalam memahami dan menjawab persoalan-persoalan daerah secara kritis dan solutif.
Penulis : Ical
Editor : Imam Faisal Mobarok