PC/PMIIMOJOKERTO- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Mojokerto, menggelar audiensi dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mojokerto. Selasa, (10/6/2025).
Dalam audiensinya PC PMII Mojokerto meminta Bappeda untuk kembali meninjau dan memperhatikan agar organisasi kemahasiswaan di wilayah Mojokerto dapat terlibat aktif dalam perencanaan pembangunan.
Menurut Bernando Akbar, selaku ketua PC PMII Mojokerto pihaknya juga menyoal pada sektor sosial dan lingkungan hidup. Masalah sosial seperti kemiskinan masih menjadi isu strategis Kabupaten mojokerto.
“Pasalnya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir kemiskinan di mojokerto hanya turun 1,2%,” ujarnya.
Tak hanya itu ia juga mengungkapkan, Hasil analisis empirik melihat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, organisasi kemahasiswaan tidak pernah dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
“Ini menciderai peraturan menteri dalam negeri nomor 86 tahun 2017 pasal 5 huruf f dan pasal 6 ayat 6, mengenai partisipatif masyarakat dan mengadopsi aspirasi kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses pengambilan kebijakan,” paparnya.
Selanjutnya, ia berharap eksistensinya sebagai organisasi kemahasiswaan yang aktif serta menjadi kekuatan penyeimbang dalam mendorong perencanaan pembangunan daerah yang berpihak pada rakyat kecil.
“Kami organisasi kemahasiswaan PMII Mojokerto, dapat terlihat aktif dan menjadi narasi penyeimbang pemerintah dalam menentukan perencanaan pembangunan daerah yang berpihak kepada rakyat kecil,” tuturnya.
Disisi lain Kepala Bappeda Bambang Eko Wahyudi, menyampaikan permohonan maaf, untuk kedepan bappeda akan menggandeng organisasi kemahasiswaan untuk terlibat secara aktif dalam perencanaan pembangunan daerah kabupaten Mojokerto.
“Untuk RPJMD sudah dirumuskan dan sedang dalam pembahasan dprd untuk selanjutnya akan dilibatkan dalam forum-forum RKPD tahun 2027,” pungkasnya.
Red Team Bidang II PC PMII Mojokerto.
