pcpmiimojokerto.com

Dwi Fungsi Senior – Antara Mengasuh atau Menguasai?

Di tubuh PMII, kita diajarkan bahwa senior adalah guru, penjaga nilai, dan pemberi arah. Tapi realitas di lapangan tak selalu seindah buku pedoman. Ada fenomena yang kian nyata: dwi fungsi senior.

Senior hadir dengan dua wajah. Satu wajah penuh petuah dan nasihat, mengaku ingin membimbing. Tapi di balik layar, wajah lainnya sibuk mengatur skenario, mengadu domba, dan memprovokasi junior demi memenangkan kepentingan kelompok atau pribadi.

Fenomena ini paling terasa di Konfercab. Forum kaderisasi tertinggi di tingkat cabang yang seharusnya menjadi medan latihan kepemimpinan kader muda, berubah menjadi panggung bayangan senior. Junior hanya menjadi bidak dalam permainan, sementara keputusan-keputusan strategis diatur dari luar arena.

Pertanyaannya: ini membimbing atau menguasai?
Bila senior memprovokasi, menekan, dan mengarahkan pilihan kader muda, itu bukan lagi bimbingan. Itu perampasan ruang belajar.

Dampaknya? Kader yang terpilih bukanlah hasil dari proses seleksi ide dan integritas, melainkan hasil dari lobi dan tekanan. Kita tidak sedang melahirkan pemimpin, kita sedang mencetak boneka.

Senior yang bijak tahu kapan berbicara dan kapan mundur. Tapi senior yang terjebak dwi fungsi justru menjadikan junior sebagai perpanjangan tangan, bukan penerus perjuangan. Dan ini adalah pengkhianatan terhadap ruh kaderisasi PMII.

Sudah saatnya kita menolak intervensi berkedok bimbingan. Konfercab harus menjadi ruang morning untuk junior beradu gagasan, bukan arena transaksional yang dikendalikan senior. Jika dwi fungsi ini dibiarkan, kita akan kehilangan satu generasi pemimpin sejati.

 

 

#kamibebasnilai

admin

Recent News